Dimulai sejak awal tahun 1960 an, beberapa perusahaan tembakau mencoba untuk mengembangkan produk tembakau alternatif guna melengkapi pasar rokok dengan banyak pilihan produk. Produk heat not burn (HNB) device pertama adalah RJ Reynolds Premier, [69] sebuah rokok tanpa asap diluncurkan pada tahun 1988. Namun, banyak perokok tidak menyukai rasanya. Pada tahun 1989 setelah menghabiskan 325 juta dollar AS, RJ Reynolds menariknya dari pasar beberapa bulan setelah Asosiasi Medis Amerika & organisasi lain merekomendasikan kepada Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) untuk melakukan pembatasan dan mengklasifikasikannya sebagai obat-obatan.
Konsep produk Premier ini terus dikembangkan dan diluncurkan kembali dengan nama Eclipse pada tahun 1990-an serta tersedia dalam distribusi dengan jumlah yang terbatas pada tahun 2015. Selain itu, Reynolds American juga memperkenalkan merek yang dinamakan Revo dan menyatakan bahwa Revo tersebut adalah "reposisi" dari Eclipse-nya. RJ Reynolds 'Revo ditarik pada tahun 2015.
Pada Oktober 1998, Philip Morris meluncurkan Accord di Amerika Serikat. Rokok yang dirancang untuk digunakan khusus dengan sistem pemanas listrik. Pada tahun yang sama, di tahun 1998 perusahaan meluncurkan Accord di Osaka, Jepang yang kemudian disebut dengan "Oasis". Kemudian, pada tahun 2007 Philip Morris International (PMI) meluncurkan produk yang dinamakan Heatbar, yang sangat mirip dengan Accord sebelumnya. Heatbar memiliki ukuran seperti ponsel dan dikatakan untuk memanaskan rokok yang dirancang khusus, bukan membakarnya. Heatbar tidak mendapatkan penerimaan dari perokok (pengguna) sehingga dihentikan. Produk Accord dan Heatbar ini adalah pendahulu produk tembakau yang dipanaskan dari Philip Morris International (PMI) saat ini.
Menjelang tahun 2018, meningkatnya langkah-langkah pengendalian terhadap tembakau telah membuat dan memaksa industri tembakau untuk mengembangkan produk rokok atau tembakau alternatif, seperti produk tembakau yang dipanaskan (Heat Not Burn). Adanya angka penurunan secara global dalam hal konsumsi tembakau akan berdampak negatif pada keuntungan industri tembakau atau rokok. Penurunan ini, suka tidak suka akan memaksa dan mendorong industri untuk menemukan dan memasarkan produk-produk alternatif baru, seperti produk tembakau alternatif Heat Not Burn (HNB) Device, rokok elektrik yang dipanaskan, bukan dibakar sebagaimana rokok tradisional atau konvensional yang telah menjadi kebiasaan saat ini. Pengenalan produk Heat Not Burn (HNB) Device ini mungkin juga merupakan salah satu respons terhadap popularitas rokok elektrik yang mulai meningkat penggunaannya sejak tahun 2007 setelah banyak perusahaan independen memproduksi, memperkenalkan, dan menjualnya sebelum perusahaan-perusahaan tembakau multinasional besar memasuki pasar rokok elektrik.
Sumber:
1. Gambar 1
2. Gambar 2
3. Artikel
Sumber:
1. Gambar 1
2. Gambar 2
3. Artikel